Salah satu tantangan utama dalam mengelola data di Indonesia adalah ketersediaan infrastruktur yang terbatas. Menurut Dr. Bambang Permadi Soemantri, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), “Infrastruktur yang kurang memadai membuat proses pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran data menjadi lambat dan tidak efisien.”
Selain itu, kurangnya kesadaran akan pentingnya data juga menjadi tantangan besar. Menurut Dr. Dedy Permadi, seorang pakar data dari Universitas Indonesia, “Banyak pihak masih meremehkan peran data dalam pengambilan keputusan. Padahal, data merupakan aset berharga yang dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik.”
Tantangan lainnya adalah keamanan data. Menurut laporan dari Cyber Security Indonesia, “Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kebocoran data yang tinggi. Kurangnya kesadaran akan perlindungan data pribadi membuat banyak orang rentan menjadi korban kejahatan cyber.”
Menanggapi tantangan tersebut, pemerintah telah mulai meningkatkan upaya dalam mengelola data. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, “Kami sedang mengembangkan regulasi yang lebih ketat terkait perlindungan data pribadi dan keamanan cyber untuk mengatasi tantangan utama dalam mengelola data di Indonesia.”
Dengan adanya upaya dari berbagai pihak, diharapkan tantangan utama dalam mengelola data di Indonesia dapat segera teratasi dan data dapat menjadi lebih bernilai dalam pembangunan negara.
